Penyakit pada vagina dapat mempengaruhi tingkat kesuburan, hasrat untuk berhubungan seksual, hingga kondisi kesehatan wanita secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat agar maalah di vagina tidak semakin parah dan menganggu.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga vagina tetap sehat. Salah satunya adalah mengenali berbagai gejala dari penyakit yang dapat menyerang vagina dan caranya mengobatinya dengan tepat. Organ intim wanita memiliki struktur yang unik, sehingga bisa mengalami iritasi, alergi atau infeksi yang memicu kelainan vagina.
Keputihan atau gatal pada organ intim wanita merupakan hal umum yang terjadi pada wanita. Namun kondisi ini perlu diwaspadai jika gejalanya memburuk dan terjadi terus menerus. Terlebih jika keluar lendir dengan bau yang menyengat, bisa menjadi pertanda penyakit kelainan wanita yang berbahaya.
Penyakit kelamin wanita disebabkan oleh banyak hal, seperti jamur, parasit, atau bakteri pada organ kewanitaan. Untuk itulah, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan vagina.
Gejala penyakit pada vagina sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita. Berikut ini adalah beberapa gejala yang harus Anda waspadai terkait dengan penyakit pada vagina:
1. Infeksi Jamur
Vagina dapat mengalami infeksi jamur. Penyebab paling sering adalah jamur Candida sp, sehingga medis menyebutnya dengan istilah Kandidiasis Vaginalis.
Infeksi jamur di vagina dapat terjadi pada setiap wanita. Tetapi, kondisi ini lebih sering dialami ibu hamil dan wanita dengan penyakit kencing manis (diabetes) atau HIV/AIDS.
Gejala kandidiasis vaginalis adalah keputihan seperti susu, bergumpal, tidak berbau, dan diikuti nyeri saat buang air kecil maupun rasa gatal yang cukup hebat. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan antijamur untuk dimasukkan langsung ke dalam vagina (intravagina) maupun diminum lewat mulut (oral).
Beberapa gejala yang kerap muncul antara lain nyeri saat kencing, gatal berlebih pada vagina, muncul rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual, serta muncul peradangan yang ditandai dengan vagina kemerahan dan bengkak.
2. Vulvovaginitis
3. Herpes Genitalis
Herpes genitalis umumnya disebabkan oleh virus HSV II yang menyerang bagian pinggang ke atas. Namun ada juga herpes genitalis yang disebabkan oleh Virus HSV I yang menyerang pinggang ke bawah termasuk vagina.Pada awalnya penyakit kelamin wanita ini tidak bergejala.
Namun seiring dengan parahnya penyakit, mulai muncul rasa nyeri pada kulit yang diikuti dengan luka. Tidak hanya itu, pengidap herpes genitalis juga akan mengalami demam, pusing, nyeri otot, serta urin berdarah.
4. Klamidia
Klamidia adalah Infeksi Menular Seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia Trachomatis. Klamidia merupakan IMS bakteri yang paling umum dan dapat menyerang pria maupun wanita.
Berikut, yang perlu Anda perlu waspadai, umumnya penderita baru akan mulai merasakan gejala setelah 1 minggu terinfeksi.
Gejala umum yang terjadi pada penyakit klamidia antara lain munculnya cairan berbau dari area vagina, nyeri saat kencing dan berhubungan badan, serta munculnya pendarahan vagina. Penegakan penyakit ini dilakukan oleh dokter melalui serangkaian pemeriksaan.
5. Kista Bartholin
Kelenjar Bartholin adalah kelenjar berukuran sebesar kacang, yang terdapat di ‘pintu masuk’ vagina.
Dalam kondisi normal, kelenjar ini tidak akan teraba. Namun, bila terjadi sumbatan, dapat timbul penumpukan cairan sehingga terbentuk benjolan di sekitar bibir vagina. Kondisi ini disebut kista bartholin.
Apabila tidak terinfeksi, kista bartholin tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Banyak wanita menemukan kista ini secara tidak sengaja ketika mandi atau saat memeriksakan diri ke dokter. Dalam kasus ini, pengobatan tidak diperlukan.
Akan tetapi, saat kista bartholin terkena infeksi, kondisi ini mesti diwaspadai. Gejala yang bisa timbul adalah demam, nyeri, bengkak, kemerahan, dan keluar nanah berwarna kuning atau hijau di daerah benjolan. Kondisi ini disebut abses bartholin.
6. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi menular seksual (IMS) adalah Infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit yang ditularkan melalui hubungan seksual. IMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual vaginal, oral, atau anal.
7. Keputihan
Meskipun keputihan wajar terjadi pada wanita, namun Anda perlu mewaspadai keputihan yang abnormal. Ciri-ciri keputihan normal antara lain tidak berbau, tidak berwarna serta, teksturnya cair.
Namun jika muncul bau busuk pada cairan keputihan dengan warna hijau atau abu-abu, Anda perlu waspada. Pasalnya, keputihan abnormal merupakan salah satu tanda awal gejala kanker serviks yang mematikan.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Tentunya penanganan yang cepat mencegah terjadinya perburukan penyakit.
8. Servisitis
Servisitis yaitu infeksi yang terjadi pada leher rahim dan bisa menyebar lebih jauh ke dalam organ reproduksi wanita lainnya seperti rahim, indung telur, dan indung telur.
Penyakit kelamin wanita yang lain adalah servisitis, yaitu peradangan pada leher rahim. Penyakit ini dapat dipicu oleh banyak faktor, seperti kurang seimbangnya hormon tubuh, pemakaian alat kontrasepsi yang tidak tepat, serta bakteri dan virus.
Gejala servisitis cukup ringan, bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali. Namun ada juga penderita yang mengalami nyeri saat kencing, keputihan, serta pendarahan usai berhubungan seksual.
9. Salpingitis
Radang saluran telur atau salpingitis adalah radang pada tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Radang saluran telur terjadi karena tuba fallopi mengalami infeksi oleh bakteri yang berasal dari darah, vagina, atau rahim.
Gejala salpingitis meliputi mual dan muntah, demam, nyeri punggung, cairan vagina berbau, serta nyeri saat berhubungan intim. Salpingitis tidak hanya berbahaya, namun juga daapat menurunkan kesuburan wanita.